Belajar Dari Nobita

Ketika saya mengalami hambatan dalam hidup, saya teringat pada Nobita. Dialah yang menjadi sumber inspirasi saya untuk tetap bertahan dan berjuang menghadapi segala rintangan yang ada. “Lho, mengapa Nobita?” mungkin Anda bertanya-tanya, “bukankah dia hanya bocah bodoh cengeng yang selalu bergantung pada Doraemon? Kalau mengambil inspirasi dari dia bisa-bisa kita tidak pernah maju dong?”

Izinkan saya untuk tidak setuju dengan Anda.

Nobita bukan bocah bodoh yang cengeng belaka; dia memunyai sifat-sifat lain yang mungkin luput dari perhatian, tapi toh nyata. Pertama, saya akan menyinggung fakta bahwa meskipun ia selalu diperlihatkan mendapat nilai 0 ketika ulangan, ia tidak pernah tinggal kelas. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua nilainya 0. (dan memang tidak, dia pernah diceritakan mendapat nilai 65 dan bahkan 100.)

Perlu saya tekankan bahwa meskipun ia memang sering dibantu Doraemon dalam menghadapi ujian, dia tidak pernah melakukan kecurangan ketika ujian. Suatu ketika ketika ia hendak memakai Pensil Komputer untuk mendapat jawaban benar secara otomatis saat ujian, ia segera mengurungkan niatnya dan memilih untuk mengerjakannya dengan cara yang jujur.

Hal kedua yang ingin saya sampaikan adalah mengenai insistensinya untuk tetap bergerak maju.Memang ada saat-saat ketika Nobita mengalami kejatuhan mental tapi dia tak pernah berlama-lama bersikap demikian. Saya menemukan bahwa selain karena dukungan Doraemon, ia juga telah berjanji pada neneknya untuk meniru boneka daruma: “yang selalu segera bangkit tegak kembali dengan muka yang tegar walaupun jatuh terguling-guling.”

Anda bisa menyanggah bahwa ia bisa terus maju dan ‘selamat’ hanya karena bantuan Doraemon dan dia selalu tergantung padanya dalam memecahkan setiap masalah. Perlu diingat bahwa ketika Nobita SMP Doraemon sudah tidak ada, yang berarti ia berjuang tanpa Doraemon mengarungi masa SMP-SMU-Kuliah. Ia pun pernah berjanji tidak memanggil Doraemon seharian penuh agar Doraemon bisa liburan dengan tenang, dan berhasil menepati janjinya walaupun hari itu ia lebih sial dari biasanya.

Satu kisah yang membuat saya sangat mengagumi Nobita adalah kisah kepergian Doraemon. Ketika Doraemon akhirnya memutuskan untuk pulang ke masa depan, Nobita menangis, merengek dan memohon agar Doraemon tidak pergi. Namun pada malam harinya ia terang-terangan menantang Giant dan berhasil membuat Giant lari setelah pertarungan yang berat sebelah. Nobita yang babak belur lalu berkata Doraemon; “aku menang, Doraemon. Pulanglah tanpa rasa khawatir, sebab tanpamu aku masih bisa menang…”

Nobita bukan orang yang selalu menang. Ia menjalani hidupnya tanpa prestasi yang berarti, namun toh ia menjalani hidupnya dengan penuh arti. Suatu ketika Nobita yang telah dewasa dan bekerja berkata pada Nobita kecil yang datang dari masa lalu; “Janganlah kecewa.. Shizuka adalah istri yang baik dan Nobisuke, walaupun nakal, juga adalah anak yang baik. Meskipun kehidupanku biasa saja, aku bahagia bisa membahagiakan mereka, dan tentu saja aku akan selalu berusaha lebih keras untuk lebih membahagiakan mereka.”

Singkat kata, Nobita mempunyai kualitas-kualitas tak terduga yang bisa kita tiru untuk mengarungi hidup yang penuh tantangan ini: kejujuran, ketegaran, kemauan untuk berubah dan kemampuan untuk bersyukur.

43 Tanggapan to “Belajar Dari Nobita”

  1. Dewi Nurlaela Says:

    Wah, menarik sekali ceritanya. Saya jadi kagum deh.
    Lala

  2. dina Says:

    gue sTuju banget. gue. kagum dengan keberanian nobita dan kesungguhanya untuk nggak pernah nyerah…

  3. I-le Says:

    Aku jg kagum bgt ma si Nobita. Dia juga gk pernah patah semangat. Malah waktu aku SD, aku sering belajar dr Nobita. Klo Nobita bisa, napa aku gk bisa…
    Ca-Yo Nobita!!

  4. depo Says:

    wahh sebagai orang yang sering dikatain nobita ma temen2 aku setuju banget ma ini..!! cos aku juga ngerasa nobita itu tidak selalu jelek cos nobita itu selalu berusaha semampunya dan kalo bisa dia tidak mau nyusahin orang-orang sekitarnya…!!

  5. joesatch Says:

    hikz…ini kartun favoritku sepanjang masa…

  6. Tendo-Soji Says:

    Nobita mungkin lebih baik dari saya dalam beberapa hal…

  7. Mr. Geddoe Says:

    Sebentar, Nobita seharusnya sekarang sudah berusia 46 tahun bukan? Kalau tidak salah dia lahir Agustus 1960…? 😕

  8. Scrooge McDuck Says:

    Lho, Anda tidak tahu? Nobita itu terperangkap dalam anomali waktu. Dia dan kawan-kawannya ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia tiap liburan musim panas. Bapak Waktu pun membekukan takdirnya di kelas 4 SD. NOBITA TAK AKAN MATI!

    Ahem, tapi ya, dia secara resmi lahir tanggal 7 Agustus 1960. Anaknya Nobisuke pun seharusnya sudah seumur saya sekarang… *menengok keluar jendela, mencari sepeda terbang*

  9. Mr. Geddoe Says:

    *menengok keluar jendela, mencari sepeda terbang*

    Well, abad 21 di Dora-Emon sudah seperti utopia… 😆

  10. Rizma Adlia Says:

    Ma kira dia ga naek naek kelas 4,, abis udah lama ga baca komiknya,, tapi Ma suka Nobita,, biar dia sedih dan susah masih berusaha,, dijahatin Suneo masi baik aja,,

    Kalo Ma yan gpunya Doraemon,, ga tau deh bakal Ma pake jadi apaan aja,, (Ma bakal jadi penjahat nomer 1 deh kayanya,,)

  11. p4ndu_454kura Says:

    Walah, punya True-Rune apaan kok ga bisa mati ❓

  12. Scrooge McDuck Says:

    True Rune of Infinite Pocket Dimension…?

  13. Mr. Geddoe Says:

    Menurut salah satu ending fanon-nya, Nobita mati, kok… 😕

  14. Scrooge McDuck Says:

    Di ending tersebut masa Nobita inginnya pergi ke surga? OOC itu!

    Mengapa para penggemar itu senang sekali memberikan akhir yang tragis untuk Nobita? Ending yang satu lagi mengungkapkan Nobita sebagai anak autis…

  15. Mr. Geddoe Says:

    Begini. Ending fanon-nya ‘kan banyak. Jadi yang memorable memang yang penuh angst. Bukannya kita sudha pernah mendiskusikan kecenderungan orang menganggap angst itu memorable? 😉

    Btw, ending dramatis untuk Dora-Emon adalah OOC 😈

  16. Scrooge McDuck Says:

    Tapi… tapi…! Yang memorable tidak eksklusif untuk angst kan? Ending resmi awal Doraemon (volume enam, ada referensinya di tulisan atas) toh meskipun dramatis sangat uplifting. Tidak OOC pula.

  17. Mr. Geddoe Says:

    Ah, ending volume enam yang legendaris… 🙂

    …Bukankah itu *cukup* berbau angst? 😕

  18. sick_moonwalker Says:

    tuuuulllllllll abis………
    gue setuju banget niiii dengan analisa di atas…
    salut bwt nobita…
    dah 3thun g ngikuti ceritanya,tapi masi mmbekas di otak..
    thanks…..
    atas ceritanya…

  19. Mr. Geddoe Says:

    Tiga tahun…? 😕

  20. mridwana Says:

    Good story mate ^^

    blogwalkinger via Jafir ^^

  21. Scrooge McDuck Says:

    Salam kenal.

    Jafir sudah banyak cerita tentang Anda. 😆

  22. novita Says:

    tahu gak sich,dr aq SMA nyampe kul tmen2q manggil aq NOBITA.walopun bgtu q enjoy bgt dgn sbutan nobita,toh kenyataanya nobita tuch emg sring nangisan,itupun hmpir mirip dgn aq bgt.koq jd crhat gini yaaaaaaaaaa?aq ska lo ma crta km,gak sprt yang terkira,klo di blik smua itu nobita jg pnya rsa tanggung jwb.salam knal dariq
    HIDUUUP NOBITA

  23. Petro Says:

    hi, hi, hi! Beautiful site.

  24. spitod Says:

    Doraemon dan Nobita telah menjadi pahlawan saya dari kecil.

  25. etherium Says:

    mas saya mo nimbrung ajah…

    salah satu ending alternatifnya, doraemon rusak trus karena gak ada komponen yang bisa gantiin dy mati suri untuk sementara. so, si nobita bersumpah akan ‘menghidupkan’ doraemon kembali…

    wew, nobita benar2 melaksanakan sumpahnya, dy jadi ilmuwan besar dan jadi orang dengan peringkat nilai tertinggi di jepang. maried ma shizuka dan berhasil menghidupkan kembali doraemon…

    sya rasa ini ending alternatif terbaik yang pernah saya baca

  26. Robert Says:

    bagus nih… saya ijin repost yah di blog saya… thanks!! 🙂

  27. Belajar Dari Nobita | Robert-id.com Says:

    […] Sumber, juga di-repost disini […]

  28. Riri Audiya Says:

    bagus postnya..

  29. Belajar Dari Nobita | Robert-id.com Says:

    […] Sumber […]

  30. Puzz Says:

    nobita tU keRen, cuaKep ko, Ga sMuanya JLek…
    😉

  31. Souza Nurafrianto Says:

    Underdog rules! pengambilan kesimpulan yang menarik sekali.

  32. ISAH Says:

    knp cieeee,,,,
    nobita sllu jdi pran yg cengeng & yg pling menderita..?????

  33. hana Says:

    hehehehe_
    because darii sna nya x_

  34. Yohannes Says:

    ad atu lg ketinggalan k’unggulan nobita.yaitu ilmu tulus+ikhlas.ilmu yg jrg d kuasai org2 jaman skarang yg serba duit is no 1

  35. Belajar Dari Nobita « seMut dan kanciL Says:

    […] Belajar Dari Nobita Oleh S. McDuck […]

  36. curcolan update bulan februari « red date addict Says:

    […] https://mcduck.wordpress.com/2005/12/06/belajar-dari-nobita/ […]

  37. Ubet Says:

    Aku pengen banget bisa kayak Nobita. Dia jadi inspirasi aku sejak masih kecil. Buat aku, Nobita jauh lebih baik dari aku. Makanya aku pengen banget kayak dia.
    This manga will be my favorit cartoon for all the time . . .

  38. dedekamin Says:

    nobita emg keren 🙂 .
    dibalik smua kkurangannya dimata orang2 .
    dlm stiap petualangannya, nobita selalu ingin menolong dgn ikhlas .
    dan dia jga tipe yg care sma shbt .
    ksih syangnya trhadp doraemon , kwan2nya dan klembutn hatinya mnjdikn inspirasi
    🙂

  39. Dewiwiddie Says:

    Subhanallah, aku kagum sama nobita yang ikhlas ,baik, sabar wlaupun dijahilin suneo dan giant, dan yang pasti, pantang menyerah, aku ingin kayak dia…
    Nobita is my inspiration

  40. orapronobispeccatoribus Says:

    Sejutu pak!
    Orang yang kelihatannya lemah sebenarnya hatinya kuat!
    🙂
    Tapi apa bener ya Doraemon udah ga bersama Nobita lagi sejak dia SMP dst? 😦

  41. bzntm Says:

    Reblogged this on bzntm.

  42. mulyani mokodompit Says:

    Gue yakin di masa depan nanti dunia akan nyata seperti di kartun doraemon,,asik banget….

  43. caffeidazolam Says:

    Terimakasih banyak untuk artikel ini, saya selalu kembali untuk membaca ini saat real life menjadi terlalu berat dan sulit untuk dihadapi.

Tinggalkan Balasan ke bzntm Batalkan balasan